WAPRES SEBUT INDONESIA MEMILIKI DUA MODAL PENTING ATASI KRISIS PANDEMI
Jakarta, www.indonesianews.my.id (26/05/2021) – Publikasi Kementerian Sekretariat Negara menyebutkan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, dalam Silaturahim Virtual bersama Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (22/5/2021) menyatakan Bangsa Indonesia memiliki dua modal penting, untuk segera keluar dari kesulitas dari krisis pandemi. Pertama, modal spiritual yakni ujian ini harus dihadapi tidak hanya dengan usaha, tetapi juga doa sehingga tidak akan melemahkan semangat. Kedua, modal sosial yaitu ikatan persaudaraan dan solidaritas akan menguatkan karena disangga secara berjamaah.
Hal senada disampaikan Ahmad Munir, Wakil Direktur Health Institute yang menyatakan kekuatan bangsa ini sampai saat ini adalah kuatnya nilai-nilai agama dan spiritualitas, dalam memecah berbagai persoalan bangsa yang mendera. Bangsa ini terus diuji, namun optimisme dan kekuatan batin menjadi jembatan yang teramat penting untuk keluar dari berbagai masalah.
“Saya kira, pesan moral yang disampaikan K.H. Ma’ruf Amin sangat tepat, bahwa modal spiritualitas menjadi amat penting, ditengah situasi ekonomi yang kurang membaik. Namun optimisme yang disampaikan wapres, menjadi amat baik, dan menjadi penyemangat bagi semua anak bangsa. InsyaAllah krisis dari pandemi akan segera teratasi. K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan pesan moral yang tepat, dan secara berjamaah kita harus atasi masalah ini bersama.” Terang Munir.
PERKUAT EKONOMI & KESEHATAN DITENGAH PANDEMI
Ekonomi dan kesehatan mesti tumbuh beriringan. Itu harapan sebagian besar masyarakat. Masyarakat tidak ingin ekonomi terpuruk, pada saat yang sama, kita ingin sehat. Dua hal ini, selama ini dipertentangkan, manakala prioritasnya dihadapkan pada ekonomi atau kesehatan.
Aspek kesehatan amat sangat penting, namun ekonomi juga penting. Oleh karena itu, pemerintah tidak mengambil sikap lokdown atau PSBB, akan tetapi lebih dipilih PPKM, yang berarti masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas ekonomi, namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kebijakan pemerintah tentu akan mengandung konsekuensi, namun pemerintah mesti mempertimbangkan hal yang paling bijak. Tentu, pilihan kebijakan yang sudah dipilih, akan sangat bermakna, bagi usaha penanggulangan covid.
“Jangan ada pembatasan berlebihan, tapi masyarakat harus menentukan pilihan sikap yang terbaik, dengan protokol kesehatan ketat. Dilema pengambilan kebijakan ini, memang harus masyarakat sendiri yang menentukan.” Terang Munir
Tulis Komentar