PRESIDEN JOKOWI SANGAT MEMAHAMI PENTINGNYA IDENTITAS BANGSA DIJAGA DAN DIPELIHARA

Pro kontra Presiden RI, Joko Widodo mengenakan pakaian adat dalam ruang demokrasi, amat sangat penting dan perlu. Pemimpin yang mau memberi apresiasi pada identitas kultural dan identitas budayanya, amat sangat layak untuk dihargai. Juga keberanian memberi apreasiasi pada tiap unsur kebudayaan dan menjadi identitas bangsa Indonesia.

Cara presiden memberi apresiasi pada produk kebudayaan lokal, layak diteladani oleh presiden-presiden Indonesia berikutnya. Ini soal kebanggaan bagaimana tiap identitas diberi apreasi, dihargai dalam ruang berbangsa dan bernegara. 

Dengan demikian, secara simbolik negara hadir, melalui presiden, negara benar-benar memberi pengakuan. Hal ini semakin mengokohkan prinsip hidup berbangsa kita, yang memang beragam. Bhinneka Tunggal Ika benar-benar menjadi semboyan hidup, yang tidak hanya dalam ranah kultural, tetapi negara benar-benar hadir memberi apresiasi. 

Narasi kontra yang disampaikan Kontras pada pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya masyarakat adat juga perlu menjadi perhatian. Sekali lagi, ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah, baik pusat maupun daerah. Kehadiran pemerintah memberi pelayanan maksimal, memberi perhatian yang sungguh-sungguh, pada masyarakat adat adalah keniscayaan. 

Semua mesti berupaya, dalam koridor batas dan kewenangan masing-masing. Pada dasarnya, ada titik tengah yang patut menjadi perhatian bersama, bahwa masyarakat adat layak mendapatkan tempat, bersama membangun dalam ruang pembangunan yang layak dan memadai. 

Indonesia patut berbangga, masyarakat patut bersyukur, dalam naungan negara kesatuan Republik Indonesia, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya terus dapat dipelihara. Semua warga bangsa merasa perlu dan bertanggungjawab bersama, mewujudkan tatanan kehidupan kebangsaaan yang semakin membanggakan. 

Identitas Bangsa Sendiri memang harus menjadi kebanggaan seluruh warga negara. Dirgahayu Republik Indonesia ke-76. Merdeka!